Minggu, 28 September 2014

Hukum Harus Ditegakkan Di Papua

Jayapura – Bupati puncak Williem Wandik S.E, M.SI melaksanakan tatap muka dengan kepala suku, tokoh adat, Tokoh Pemuda, Tokoh Agama, Tokoh perempuan  yang membahas tentang stabilitas keamanan di Ilaga Kab. Puncak, guna membahas terkait insiden penembakan terhadap Alm. Pratu Abraham Rumadas, yang bertempat di kantor Bupati Distrik Ilaga Kab. Puncak, sabtu (27/09).

Dalam kesempatan tatap muka ini, Williem Wandik SE. M. SI menyampaikan dirinya berharap kepada seluruh masyarakat agar dapat bekerjasama guna menyelesaikan masalah yang sedang terjadi saat ini. Dengan berbicara terus terang apabila mengetahui tentang oknum yang melakukan penembakan tersebut. Serta meminta dukungan seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama mencari solusi agar dapat tercapainya keamanan di Kab. Puncak.

Bupati juga menjelaskan dengan tegas bahwa, apabila terdapat salah satu suku atau orang yang terbukti melakukan tindakan penembakan tersebut, harus mengganti rugi sebesar Rp. 2.000.000.000, - (Dua Miliar Rupiah). Hal tersebut sudah harus di terapkan di daerah tersebut guna mengurangi aksi kriminal yang bisa terjadi di saat-saat yang tidak kita duga. Apabila hukuman tersebut tidak di hiraukan, maka hukuman yang harus diambil oleh pemerintah yang berwenang adalah menghukum mati orang yang melakukan tindakan kejam tersebut.

Selain itu, Wakil Bupati Puncak Repinus Telenggen menyampaikan, dirinya tidak akan memberi belas kasih lagi kepada orang yang tidak bertanggung jawab tersebut. Kita orang-orang Papua hendaklah jangan saling menjatuhkan, menuduh dan saling membunuh, tetapi kita bersama-sama mencari solusi untuk menciptakan kondisi yang aman. Denda yang dijatuhkan sebesar Rp. 2.000.000.000, - (Dua Miliar Rupiah) ini akan diberikan kepada pelaku, siapapun yang ikut, serta yang mengajak keluarganya untuk melakukan aksi kekerasan seperti ini.

Dirirnya mengharapkan kepada pihak keamanan agar, bila menemukan orang tersebut langsung tembak dan jangan sampai diberi ampun. Karena orang-orang seperti ini tidak pantas hidup berdampingan dengan orang-orang baik yang tidak ingin melakukan kejahata. Pihak kriminal ini begitu sangat terkutuk, sudah diberi makan, dikasih hati tetapi minta jantung, itulah orang-orang yang bersebrangan dengan kita.

Korban dalam penembakan ini begitu sangat menyorot masyarakat Papua. Kelompok kriminal bersenjata ini membunuh saudaranya yang sama-sama lahir ditanah yang sama. Upacara pemakaman Alm. Pratu Abraham Rumadas NRP 31110291810991 Jab. Tabakpan 5 Regu 1 Pleton 1 kipan B Yonif 751/R dilaksanakan pada tanggal 28 september 2014 pukul 13.35 s.d 14.45 WIT. Pemakaman ini bertempat di  TPU Kamara Pulau Mansinam Distrik Manokwari Timur Kab. Manokwari.

Mayor Inf Arie Susanto selaku Kasdim 1703/MKW, bertindak sebagai irup dalam upacara pemakaman. serta yang bertindak sebagai Danupnya ialah letda Inf Safrudin. Dalam kegiatan ini diikuti kurang lebih sekitar 275 orang.


Turut hadir, Letkol Inf Luqman Arief (Dandim 1714/PJ), AKBP Marselis Sarimin (Kapolres Puncak Jaya), Suwita (Sekda Kab. Puncak), Abelom Tabuni (Kepala Suku Distrik Ilaga), Daud Magai (Kepala Suku Distrik Sinak), Pdt. Menas Mayau (Tokoh Agama), Jerry Nebegalen (Tokoh Masyarakat), serta Kepala Suku, Tokoh Agama, Tokoh Pemuda, dan delapan Distrik yang ada di Kab. Puncak. (rhz) 

Kamis, 18 September 2014

Nasehat Untuk Anak Muda Kristen


‘’Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.’’ (2 Timotius 2:22)
Jauhilah kesenangan-kesenangan orang muda. Berusahalah untuk hidup menurut kemauan Allah, setia pada ajaran-Nya dan mengasihi sesama, serta mempunyai ketentraman hati. Hiduplah demikian bersama mereka yang berseru meminta pertolongan kepada Tuhan dengan hati yang murni.
Anak muda sekarang dituntut harus mampu untuk menjaga diri dari perkembangan zaman yang sudah tidak menentu arahnya. Karena dengan seiring berjalannya waktu, banyak hal-hal negatif yang dapat merusak perkembangan anak di saat muda.
Pada umumnya, anak muda itu rentan untuk dipengaruhi dengan hal-hal yang mereka belum ketahui. Contohnya, dalam hal kita bergaul di dalam lingkungan sekitar kita. Dengan siapa kita bergaul, hal itu akan sangat berpengaruh terhadap pola pikir dan karakter kita. Tuhan Berfirman: “Siapa bergaul dengan orang bijak menjadi bijak, tetapi siapa berteman dengan dengan orang bebal menjadi malang’’ (Amsal 13:20).
Jika kita salah dalam melangkahkan kaki dan salah memilih teman, akibatnya kita dapat terjerumus kedalam dosa. Terlebih-lebih di kota besar, kita dapat melihat fenomena kenakalan anak muda begitu marak terjadi. Beberapa contohnya, seperti pelajar yang  merokok, terlibat tawuran, bolos sekolah, mengkonsumsi narkoba, dugem, bahkan seks bebas.
Sebagai anak Tuhan, sudah seharusnya kita bisa menjauhkan diri dari hal-hal seperti itu. Hal tersebut, sebagaimana firmannya dalam Mazmur 119:9, Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuan bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman-Mu” (Mazmur 119:9).
Kita harus semakin giat dalam beribadah supaya pondasi iman kita tetap kuat dan tidak mudah untuk dipengaruhi. Selain itu, sebisa mungkin kita juga harus turut terlibat dalam pelayanan pemuda di gereja. Hal tersebut, setidaknya agar kita bisa memiliki teman-teman yang saling membangun, menguatkan dan mendorong untuk lebih lagi mendekatkan diri kepada Tuhan.
Firman Tuhan adalah perisai yang kuat untuk mempertahankan diri dari serangan iblis dan pengaruhnya. Alkitab mengingatkan, Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.” (1 petrus 5:8). Karena iblis tahu benar titik lemah anak muda, sehingga ia berusaha untuk dapat menggoda kita dengan menawarkan segala kenikmatan duniawi supaya mereka terjerumus ke dalam dosa.
Mengapa iblis lebih senang menggoda kaum muda? Hal tersebut dikarenakan kaum muda adalah tiang gereja dan juga masa depan gereja.
Rasul Paulus meminta Titus untuk menasehati para kaum muda agar mereka dapat menguasai diri dari segala hal dan terlebih memberikan teladan hidup. Rasul Paulus menyarankan agar memberikan nasehat, mungkin karena kaum muda memang cenderung bersikap kritis dan butuh figur yang bisa dijadikan panutan guna menjalani hidupnya yang baik. Sebab, memang tidak mudah bertahan di tengah gemparan dunia, apalagi jika kita mengandalkan diri sendiri.
Dengan itu, Maka kita sebagai anak muda hendaknya pandai-pandai untuk menjaga diri dan bergaul dengan orang lain. Marilah kita selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dan berjalan di jalannya yang benar.

Jadilah pemuda Kristen yang berbeda dari dunia dan jangan terseret oleh arus dunia yang menyesatkan! (rhz/Cen)

Danrem 173/PVB Kunjungi Kompi Senapan E

Serui – Komandan Korem 173/PVB, Brigjen Chamim Besari mengunjungi Kompi Senapan E Yonif 753/AVT di Kampung Panduami, Distrik Kosiwo setelah menghadiri peresmian ruang rawat inap pos kesehatan Kodim 1709/YAWA, Rabu (17/9).

Dalam kunjungannya, Danrem langsung disambut dengan pemeriksaan dan laporan pasukan. Dari laporan yang diterima, Kompi Senapan E Yonif 753/AVT memiliki jumlah personil sebanyak 136 orang. Namun dari laporan tersebut yang masih siaga di tempat berjumlah 30 orang, sisanya semua sedang melaksanakan tugas pengamanan di perbatasan dan wilayah pegunungan.

Danrem 173/PVB mengatakan dalam kunjungannya hanya ingin menghadiri peresmian pos kesehatan Kodim 1709/YAWA. Tetapi, sehubungan dengan hadirnya Kakesdam XVII/Cenderawasih, Kolonel Ckm dr. Gunawan Irianto, MARS, sekalian dilakukanlah pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan gigi pasukan di Yonif 753/AVT.

Beliau juga mengharapkan, perhatian Pemerintah terhadap Kompi Senapan E ini, karena kondisi listriknya yang sangat mengkwatirkan. Kompi tersebut masih memakai Genset untuk menerangi setiap rumah maupun jalan yang ada didaerah itu. Penyalaan lampu ini pun masih harus dibatasi dari jam enam sore sampai jam sepuluh malam dan selanjutnya dipadamkan hanya untuk menerangi jalan saja, dikarenakan faktor biaya dan penghematan energi.


Maka dari itu, diharapkan Pemerintah agar secepatnya memasang jaringan PLN di daerah tersebut. Sehingga dapat membantu meringankan beban di daerah ini, terlebih lagi, beberapa waktu kedepan akan di oprasikannya Bandara Kamanaf yang lokasinya tidak berjauhan dari Kompi Senapan E.

Senin, 15 September 2014

Masyarakat Papua yang sangat mengherankan


Di Papua saat ini sudah berada dikondisi yang bisa kita katakan begitu mengkwatirkan, dimana-mana sering sekali terjadi kejadian-kejadian yang menggentarkan seluruh masyarakat di Papua. Kejadian tersebut seperti pembunuhan, Pemerkosaan, pencurian dan kasus-kasus kriminal lainnya. Tidak tahu hal ini sepertinya tidak jarang terjadi di Papua ini.
Masyarakat yang ada di Papua saat ini begitu mengherankan, mengapa dikatakan demikian, karena dapat kita lihat sekarang di antara beberapa masyarakat telah mempunyai senjata api maupun senjata tajam yang berbahaya, yang seharusnya dimiliki oleh pihak aparat saja. Hal ini begitu sangat mengherankan, sebab dampaknya sangat berbahaya terhadap masyarakat yg lainnya yang tidak tahu apa-apa.
Pihak aparat sendiri telah berusaha bekerja sebaik mungkin untuk mengatasi masalah seperti ini tapi tetap saja rasanya seperti percuma. Tidak tahu mereka memperoleh senjata tajam itu darimana asalnya dan bagaimana mereka bisa memilikinya.
Kita bisa lihat bersama dampak yang terjadi akibat mereka memiliki senjata api dan senjata tajam tersebut, dimana mereka berpijak disitulah terdapat darah manusia yang tidak berdosa. Awalnya terlebih dahulu orang-orang seperti ini mengkonsumsi minuman keras sehingga mereka tidak sadarkan diri ketika hendak melakukan sesuatu.
Akibatnya dari tindakan mereka ini banyak korban jiwa yang jatuh yang pada akhirnya merugikan diri mereka sendiri. Dan bukan hanya merugikan diri sendiri tetapi bisa-bisa merugikan banyak orang. Kita dapat lihat contohnya seperti kejadian baru-baru ini di manokwari. Diduga seorang anak pribumi ditabrak lari dan pada saat kejadian itu juga maka jalan di palang dengan kerumunan orang bnyak yang sedang emosi. Akibatnya mereka melakukan tindakan yang membabibuta, orang yang pada saat itu ingin melintasi daerah tersebut menjadi korban penembakan. Hal ini menunjukkan bahwa di papua itu mencerminkan tidak ada lagi yang namanya aturan hukum yang berlaku disaat berada dikerumunan masyarakat yang sedang emosi.

Kita dapat mengambil pelajaran dari hal tersebut bahwa dipapua situasi keamanannya bisa dikatakan aman dan bisa juga kita katakan masih belum aman, karena kita tidak tahu kapan akan terjadi kejadian yang berbahaya dan merugikan banyak orang seperti ini. Kejadian ini juga memberikan nasehat kepada kita, agar janganlah kita sekali-kali mengkonsumsi minuman keras karena akibatnya sangat berbahaya untuk diri kita maupun orang lain, dan yang terakhir kita sebagai masyarakat sipil tidak berhak untuk memiliki senjati api maupun senjata tajam. Sebeb pemerintah sendiri telah menetapkan siapa yang berhak memiliki dan menggunakan senjata yang berbahaya tersebut./rhz

Recent Posts