Sabtu, 09 Mei 2015

Tujuan Presiden Menyatukan Indonesia Dari Sabang Sampai Merauke

Kunjungan Presiden RI Ir. Joko Widodo ke papua merupakan wujud kepedulian beliau terhadap nasib rakyat Papua yang selama ini masih berada di kondisi yang kurang baik dikarenakan adanya masalah  yang selama ini belum dapat di selesaikan di Papua.

Berbagai kebijakan yang dilakukan Presiden untuk Papua, seperti halnya yang memberikan pembebasan atau grasi terhadap lima aktivis Papua yang termasuk kategori tokoh utama dalam aksi-aksi yang menuntut kemerdekaan Papua selama ini, yaitu Apotnalogolik Lokobal (20 tahun penjara), Numbungga Telenggen (penjara seumur hidup), Kimanus Wenda (19 tahun penjara), Linus Hiluka (19 tahun penjara) dan Jefrai Murib (penjara seumur hidup).

Kebijakan tersebut menghasilkan banyak kritikan dan pertentangan yang meluap di berbagai media sosial. Ada yang setuju dan ada yang sangat tidak setuju dengan keputusan Presiden tersebut. Karena dianggap akan menambah kekacauan dan konflik yang berkepanjangan di Papua.

Tetapi, Presiden sendiri sepertinya telah memikirkan panjang lebar tentang kebijakan yang diambilnya tersebut, karena Presiden berharap dengan kebijakannya tersebut akan memberikan pemahaman kepada seluruh rakyat Papua, bahwa dengan cara yang tepat ini seluruh rakyat Papua akan memahami bahwa berdamai itu lebih indah tanpa harus memaksa adanya korban jiwa yang jatuh.

Demi mewujudkan dialog yang baik dengan rakyat Papua maka secara otomatis rakyat yang dulunya selalu menginginkan agar pemerintah Indonesia memberikan referendum untuk masyarakat Papua tidak lagi menyuarakan hal tersebut. Sebab Papua merupakan bagian yang sah dengan Indonesia sejak pembebasan jajahan terhadap belanda, yang dibuktikan dengan sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

kebijakan Presiden Jokowi dan -JK untuk membebaskan tapol merupakan langkah pemerintah untuk lebih fokus untuk kesejahteraan dasar seperti kesehatan, pendidikan, dan jaminan kehidupan. Selain keamanan dan dan perdamaian Tanah Papua.


Maka dengan demikian, tidak akan ada lagi yang namanya pelanggaran HAM maupun kasus kekerasan yang sampai menjatuhkan banyak korban jiwa yang ada di tanah Papua. Dengan itu, marilah kita berjalan bersama-sama membangun Papua yang damai menuju Indonesia yang hidup saling bergandengan tangan, berdamai satu dengan yang lain, sehingga Indonesia dapat menjadi negara yang paling dihargai dan ditakuti oleh negara-negara lain di dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts