Rabu, 18 Maret 2015

Dialog Papua untuk Pembangunan di Papua

Berada di pulau paling Timur bagian Indonesia ini, memang sering mengundang dan menyebabkan munculnya beberapa konflik. Karena kurangnya komunikasi yang baik sehingga dapat menimbulkan kesalahpahaman yang cukup mempersulit pekerjaan pemerintah Indonesia.

Salah satu contoh yang paling sering di permasalahkan di Papua ialah dana Otsus Plus yang di khususkan untuk Papua maupun Papua Barat. Dana yang terbilang bernilai cukup banyak ini di prioritaskan guna kepenting membangun setiap daerah yang ada di Papua. Sehingga Papua yang masih memiliki penduduk yang kurang mampu maupun daerahnya yang masih dikatakan tertinggal dapat menjadi lebih baik dan mampu bersaing dengan daerah-daerah lain yang ada di Indonesia.

Baru-baru ini Bapak Presiden Joko Widodo telah melakukan beberapa langkah untuk membantu pembangunan di Papua. Salah satu caranya ialah memberikan penjelasan kepada rakyat Papua yang masih berseberangan dengan NKRI dengan cara Dialog.

Masyarakat Papua beranggapan bahwa dialog yang di lakukan Presiden ini merupakan langkah mereka untuk mendapatkan referendum. Hal tersebut tentu sangat salah, karena dialog yang dilakukan ini guna membahas masalah Rancangan UU Otsus Plus untuk pembangunan di wilayah Papua, juga untuk membantu masyarakat Papua yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.

Realita yang harus di pahami dan di mengerti oleh masyarakat Papua bahwa Rancangan UU Otsus Plus sebanyak 365 pasal adalah jawaban untuk mengatur kewenangan bagi masyarakat Papua di atas semua potensi dan kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) yang ada.

Maka dari itu, masyarakat Papua tidak boleh lagi menganggap bahwa dialog yang dilakukan itu adalah sebagai bentuk referendum melainkan rancangan UU Otsus Plus guna memajukan daerah di Papua, membangun daerah di Papua serta mensejahterakan masyarakat Papua yang masih hidup di bawah garis kemiskinan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts