Minggu, 17 Mei 2015

Ada Udang Dibalik Batu Atas Ketidakhadiran Lukas Enembe Mendampingi Presiden RI

Jayapura – Ada sesuatu yang sangat mengherankan ketika adanya kunjungan Presiden RI Jokowi ke Papua seminggu yang lalu. Kejanggalan yang sangat menonjol adalah ketidakhadiran Gubernur Papua Lukas Enembe mendampingi Presiden selama 3 hari di Papua.

Banyak media Online Indonesia yang menanyakan sebab ketidakhadiran Lukas Enembe pada saat kunjungan Presiden. Pada saat dimintai keterangan kepada salah satu juru bicara Lukas Enembe, Lamadi de Lamanto mengatakan bahwa lukas enembe sedang berada diluar Papua untuk mengurus masalah tertentu. Sedangkan saat ditanyakan pada Klemen Tinal Wakil Gubernur, mengatakan bahwa Pak Lukas sakit setelah pulang dari Cina dan coba tanyakan kepada istrinya mungkin akan lebih jelas, ungkapnya”. 

Ada apa Gubernur Papua tidak memberikan penyambutan kunjungan kepada Presiden Jokowi dan rombongannya itu. Ada begitu banyak informasi yang disampaikan oleh para orang dekat Gubernur. Namun anehnya, informasinya simpang siur tidak seragam.
Hal ini sangatlah tidak wajar, terdapat banyak alasan yang diungkapkan pada saat ditanya mengapa Gubernur Papua tidak ada menemani Presiden di Papua. Pasti terdapat hal yang sangat mencurigakan. Dan ketika ditanya, setiap jawaban yang disampaikan orang-orang terdekatnya sangat bertolak belakang antara satu dengan yang lain. Mengapa? Dan ada apa?.

Setelah ditelusuri lebih dalam oleh beberapa instansi negara, seperti KPK, Polri dan Menkopolhukan. Ternyata, terdapat suatu masalah yang sangat memprihatinkan ketika diketahui ada udang dibalik batu, artinya, adanya suatu masalah politik yang dikerjakan Lukas Enembe selama menjabat sebagai Gubernur di Papua.

Pengajuan yang dilayangkan lukas Enembe kepada Presiden tentang masalah dana Otsus tidak di setujui oleh Presiden sebab takut dana tersebut akan disalahgunakan dan akan sangat rentan terjadi yang namanya korupsi. Maka dari itu, Presiden Jokowi ingin melihat langsung keadaan yang ada di Papua sehingga tau dan jelas dana yang diperlukan dan dibutuhkan untuk setiap pembangunan yang nantinya akan dibangun.

Apabila dana otsus tersebut langsung diberikan kepada Gubernur, maka dana tersebut tidak akan sampai kepada masyarakat. Karena ternyata selama ini, dana otsus yang sudah berjalan sebelumnya disalahgunakan oleh Gubernur Papua.

Dana tersebut di berikan kepada kedua organisasi yang selama ini membantunya sehingga terpilih mejadi Gubernur dan sampai sekarang masih bertahan. Yaitu KNPB dan OPM yang menjadi teman korupsinya Lukas Enembe sehingga dana otsus yang terus dipertanyakan masyarakat Papua selama ini tidak pernah dapat dirasakan mereka. Dan dalang dibalik itu semua merupakan KNPB dan OPM yang menjadi provokator, sehingga sangat sering terjadi konflik, baik itu demo maupun kasus kriminal yang terjadi di Papua ini.

Hanya sedikit orang saja yang mengerti mengapa masalah otsus ini tidak pernah selesai dan ketemu ujung masalahnya. Semenjak ketidakhadiran Lukas Enembe menemani Presiden di Papua inilah puncak kasus terbongkarnya wajah bertopeng Lukas Enembe. Kesimpulannya, Gubernur Enembe takut bertemu dengan Presiden karena telah ketahuan seluk beluk busuknya Lukas Enembe selama menjabat menjadi Guernur di Papua. Puluhan triliun rupiah dana otsus dimakan habis oleh Gubernur sehingga sampai sekarang masyarakat Papua tidak ada perubahan ekonomi sama sekali.

Maka dari itu, cepat atau lambat Lukas Enembe nantinya akan di copot jabatannya menjadi Gubernur Papua. Karena Instansi seperti KPK, Polri dan Menkopolhukan telah menyelidiki kasus tersebut. Sebab sudah tercium bau yang sangat mencurigakan di Lukas Enembe dengan Penyalahgunaan dana otsus yang diduga dikorupsi oleh Gubernur Papua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts