Minggu, 10 Mei 2015

Pemberian Grasi Tapol oleh Presiden RI, damai Sejahtera tercipta di Papua



Rencana grasi yang akan diberikan Presiden RI Ir. Joko Widodo kepada lima tahanan politik Papua menuai banyak komentar dari semua kalangan yang ada di Indonesia.

Pemberian grasi tersebut merupakan langkah awal perbaikan yang di terapkan Presiden RI guna membangun Papua yang damai, aman dan sejahtera. Dan bukan dengan langkah itu saja, tetapi banyak kegiatan pembangunan yang akan dilaksanakan di Papua untuk mengubah Papua ke depan lebih baik lagi.

Contoh pembangunan yang akan dilaksanakan yaitu pembangunan jembatan Hamadi-Holtekam, Pembangunan Pasar yang sangat besar yang ada di wilayah harapan sentani serta masih banyak lagi pembangunan yang rencananya akan dibangun diseluruh Papua dan Papua Barat.

Karena itu, tidak ada alasan lagi yang harus diperjuangkan dan dipermasalahkan masyarakat Papua seperti meminta referendum maupun kebebasan atas Papua untuk lepas dari NKRI. Yang saya pahami sebenarnya hampir 90% rakyat Papua sangat cinta terhadap Indonesia dan tidak mau untuk lepas dari NKRI. Tetapi 10% nya lagi itu merupakan mereka yang ingin Papua ini hancur lebur, pecah menjadi dua bagian, yang satu masuk menjadi bagian NKRI dan yang satu lagi terlepas dari Indonesia.

Seandainya bila kita bayangkan saja, bila 90 orang melawan 10 orang untuk memperebutkan suatu tanah yang menjadi kehidupan mereka nantinya, otomatis pasti yang 10 orang akan mati total. Untuk itu, dengan segala cara sebagian kecil orang ini akan menghalalkan segala cara untuk dapat menang memperebutkan tanah tersebut, dengan melakukan Provokasi, penipuan, dan kasus kriminal lainnya. Bahkan mereka harus saling membunuh rakyatnya sendiri atau sukunya sendiri demi memprovokasi, sehingga munculah konflik diberbagai tempat yang akan menimbulkan keretakan dalam kelompok tersebut.

Pemberian grasi yang dilakukan Presiden ini merupakan langkah yang sangat tepat guna mempersatukan keyakinan dan tujuan rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Tidak ada lagi dendam antara sesama, iri terhadap kepunyaan orang lain. Jikalau hal ini dapat berjalan, maka kedamaian di tanah Papua akan segera terwujud. Rakyatpun dapat menikmati hasil pembangunan dan akan merasakan kesejahteraan.

Jangan pernah berfikir negatif tentang rencana dan kebijakan Presiden ini. Tahanan politik yang rencana tadinya akan dilepaskan akan diberikan syarat kebebasan dengan harapan mereka tidak akan mengulangi tindakan kriminal atau pelanggaran yang bertolak belakang dengan NKRI. Selain itu mereka juga diharapkan mau bisa bersama-sama pemerintah Indonesia maupun seluruh rakyat yang lainnya untuk membangun Papua menjadi yang lebih baik lagi ke depan.



Bagi rakyat Papua yang selama ini masih bertentangan arah hidupnya dengan NKRI yang ada dipegunungan, hutan-hutan maupun yang ada di luar negeri. Marilah kita sama-sama membangun Papua yang damai dan sejahtera. Masing-masing individu janganlah memikirkan ego dan kepentingan diri sendiri, sebab langkah inilah yang harus kita tempuh untuk kemajuan Papua dan Papua Barat. Karena mau sampai kapan pun kalau kita tidak menyatukan prinsip hidup dan keyakinan kita bersama sebagai bagian dari NKRI maka akan semakin banyak korban jiwa yang akan jatuh.

Inilah langkah dan kebijakan Presiden kita, semoga dengan rencana akan dilaksanakannya pembangunan diberbagai wilayah, mampu meyakinkan masyarakat Papua yang masih bersebrangan paham dengan NKRI, bisa bersama-sama membangun dan menciptakan Papua yang aman, damai dan sejahtera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts