Rencana
grasi yang akan diberikan Presiden RI Ir. Joko Widodo
kepada lima tahanan politik Papua menuai banyak komentar dari semua kalangan
yang ada di Indonesia.
Pemberian
grasi tersebut merupakan langkah awal perbaikan yang di terapkan Presiden RI
guna membangun Papua yang damai, aman dan sejahtera. Dan bukan dengan langkah
itu saja, tetapi banyak kegiatan pembangunan yang akan
dilaksanakan di Papua
untuk mengubah Papua ke depan
lebih baik lagi.
Contoh
pembangunan yang akan dilaksanakan yaitu pembangunan jembatan Hamadi-Holtekam,
Pembangunan Pasar yang sangat besar yang ada di wilayah harapan sentani serta
masih banyak lagi pembangunan yang rencananya akan dibangun diseluruh Papua dan
Papua Barat.
Karena
itu, tidak ada alasan lagi yang harus diperjuangkan dan dipermasalahkan
masyarakat Papua seperti meminta referendum maupun kebebasan atas Papua untuk
lepas dari NKRI. Yang saya pahami sebenarnya hampir 90% rakyat Papua sangat
cinta terhadap Indonesia dan tidak mau untuk lepas dari NKRI. Tetapi 10% nya lagi itu merupakan
mereka yang ingin Papua ini hancur lebur, pecah menjadi dua bagian, yang satu
masuk menjadi bagian NKRI dan yang satu lagi terlepas dari Indonesia.
Seandainya
bila kita bayangkan saja, bila 90 orang melawan 10 orang untuk memperebutkan
suatu tanah yang menjadi kehidupan mereka nantinya, otomatis pasti yang 10
orang akan mati total. Untuk itu, dengan segala cara sebagian kecil
orang ini akan menghalalkan segala cara untuk dapat menang memperebutkan tanah
tersebut, dengan melakukan Provokasi, penipuan, dan kasus kriminal lainnya. Bahkan
mereka harus saling membunuh rakyatnya sendiri atau sukunya
sendiri demi memprovokasi, sehingga munculah konflik diberbagai tempat yang
akan menimbulkan keretakan dalam kelompok tersebut.
Pemberian grasi yang dilakukan Presiden ini merupakan langkah
yang sangat tepat guna mempersatukan keyakinan dan tujuan rakyat Indonesia dari
Sabang sampai Merauke. Tidak ada lagi dendam antara sesama, iri terhadap
kepunyaan orang lain. Jikalau hal ini dapat berjalan,
maka kedamaian
di tanah Papua akan segera terwujud. Rakyatpun
dapat menikmati hasil pembangunan
dan akan merasakan kesejahteraan.
Jangan
pernah berfikir negatif tentang rencana dan kebijakan Presiden ini. Tahanan
politik yang rencana tadinya akan dilepaskan akan diberikan syarat kebebasan
dengan harapan mereka tidak akan mengulangi tindakan kriminal atau pelanggaran
yang bertolak belakang dengan
NKRI. Selain itu mereka juga diharapkan mau bisa bersama-sama
pemerintah Indonesia maupun seluruh rakyat yang lainnya untuk membangun
Papua menjadi yang lebih baik lagi ke depan.
Inilah langkah dan kebijakan Presiden kita, semoga dengan rencana akan dilaksanakannya pembangunan diberbagai wilayah, mampu meyakinkan masyarakat Papua yang masih bersebrangan paham dengan NKRI, bisa bersama-sama membangun dan menciptakan Papua yang aman, damai dan sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar