ILUSTRASI |
Puncak
Jaya (9/4) –
Batalyon Infanteri (Yonif) 751/Raider berhasil melindungi masyarakat Kampung
Irimuli Kabupaten Puncak Jaya yang akan melaksanakan pesta Demokrasi Pemilu
legislatif.
Keberhasilan yang didapat
merupakan salah satu berkat bantuan masyarakat setempat yang dengan segera
malaporkan kepada Satgas (Satuan Tugas) pada hari sabtu 5 April 2014 kepada
Yonif 751/Raider yang pada saat itu sedang malaksanakan Pengamanan Pemilu di
daerah Irimuli kabupaten Puncak Jaya. Pihak Kelompok Kriminal Bersenjata
tersebut telah mengancam masyarakat untuk menggagalkan jalannya pemilu
legislatif yang akan dilaksanakan pada hari ini rabu 9 April 2014.
Dari laporan warga tersebut
pihak Satgas pengamanan pemilu Yonif 751/Raider melakukan upaya pencegahan terhadap KKB untuk menggagalkan pelaksanaan
pemilu. Maka pagi tadi sekitar pukul 06.00 WIT Satgas Yonif 751/Raider yang
sedang malaksanakan pengamanan pemilu didaerah tersebut melakukan patroli
dibeberapa titik yang diduga rawan diwilayah kampung Irimuli komplek. Dari hasil
pengamanan tersebut pada pukul 08.05 WIT tim pengamanan pemilu mendapat
gangguan tembakan dari KKB yang berjumlah 7 orang, kemudian untuk melindungi
diri dan mengatasi pihak KKB tersebut tim pengaman melakukan tembakan balasan
dan berhasil melumpuhkan satu orang KKB yang membawa senjata laras panjang
dengan jenis SS1 R5 sementara 6 orang lainnya kabur melarikan diri ke hutan.
Tindakan yang dilakukan tim
pengamanan Pemilu dari Yonif 751/Raider ini sudah sesuai dengan penekanan
Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Drs. Christian Zebua, M.M., bahwa “jika
ada masyarakat sipil bersenjata yang mengganggu warga agar ditindak tegas
sesuai dengan hukum dan aturan yang berlaku di negara ini”.
Setelah dilakukannya
penyisiran selain berhasil mendapatkan senjata, tim pengamanan Pemilu Yonif
751/Raider juga telah berhasil mendapatkan 17 butir munisi dan sebuah magazen
dari pihak KKB yang ingin menggagalkan pelaksanaan pesta demokrasi tersebut.
Kemudian
kasus ini diserahkan langsung kepada pihak Kepolisian agar ditindaklanjuti
lagi.
TNI/POLRI tidak punya otak dasar tidak bisa biar kan masyarakat puncak jaya jalankan pemilihan.
BalasHapusahh ko stop sudah
Hapus