Kamis, 20 Agustus 2015

Kemeriahan Perayaan HUT RI ke 70 di Papua



Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia 2015 merupakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70 yang diselenggarakan setiap tahunnya pada tanggal 17 Agustus. Bangsa Indonesia berhasil meraih kemerdekaan-nya setelah berhasil mengusir para penjajah dari Belanda dan mengesahkan Kemerdekaan Bangsa Indonesia pada tahun 1945.
Kemerdekaan suatu bangsa, dalam hal ini kemerdekaan yang dicapai bangsa Indonesia merupakan bukti rahmat Allah terhadap negara kesatuan Republik Indonesia. Ini yang harus disadari dan dipahami bangsa Indonesia.
Perayaan HUT RI khususnya di Papua begitu sangat meriah serta disambut sangat antusias oleh seluruh masyarakat yang ada di Papua. Tidak hanya orang pribumi asli Papua, warga Negara asing atau ekspatriat juga turut memeriahkan dan berpatrisipasi dalam perayaan Proklamasi Indonesia ke 70 tersebut.
Pengibaran Bendera Sang Saka Merah Putih ini dilaksanakan pada setiap perayaan 17 Agustus. Setiap rakyat Indonesia merayakan Hari Proklamasi Kemerdekaan ini dengan sangat meriah. Mulai dari lomba panjat pinang, lomba makan kerupuk, lomba balap karung, lomba pukul bandal dan masing banyak jenis lomba lagi yang di perlombakan di seluruh daerah yang ada di Papua khususnya.
Makna dari kemerdekaan ini sangat di pahami seluruh masyarakat Papua yang telah benar-benar mengerti arti sejarah dan perjuangan para pahlawan bangsa, dimana para pahlawan bangsa yang rela berjuang dan mengorbankan hidupnya demi kebebasan  dari penjajahan belanda.
Gubernur Lukas Enembe juga menyampaikan ketika pelaksanaan 17 Agustus di Mandala kemarin, para pendahulu telah berjuang untuk merdeka, saat ini giliran generasi sekarang berjuang untuk bekerja keras untuk mengisi dan membangun kemerdekaan. “Itu yang komitmen bersama masyarakat Indonesia terutama yang ada di Provinsi Papua.
Bila para pejuang telah rela berkorban dengan mempertaruhkan nyawanya untuk bisa meraih kemerdekaan, maka Gubernur menyebut giliran generasi saat ini yang meneruskan perjuangan dengan cara yang berbeda.
“Perjuangan yang lalu dengan fisik untuk merdeka, sekarang kita berjuang untuk pembangunan dan bekerja keras. Ya, kalau tidak bekerja keras, tentu tidak akan berhasil,” ucap gubernur.
Bagi saudara yang bersebarangan paham, pada kesemoatan perayaan HUT RI ke-69 ini, Gubernur mengajak mereka untuk dapat ikut serta dalam mengisi kemerdekaan dengan pembangunan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera.
“Saudara yang masih berseberangan saya mengajak kita pada moment yang penting, untuk bersatu dan turun bergabung untuk membangun untuk memajukan diri sendiri, rakyat kita dan bangsa kita,” tuturnya.
Indonesia merupakan negara yang besar, saling menghormati satu sama lain, dan kaya akan kebudayaan yang disatukan dalam kerangka Pancasila. "Bersatu dalam perbedan, negara lain harus belajar dari Indonesia," ucapnya.
Dengan demikian, hal ini adalah langkah awal yang sangat baik untuk menghidupkan semangat nasionalisme. Apalagi, pada zaman yang sekarang ini dunia semakin maju dan semakin modern, sehingga para anak-anak muda generasi penerus bangsa jangan sampai tidak mengenal sejarah bangsanya sendiri.  Maknanya untuk rakyat harus semakin dewasa, sehingga dalam implementasi sehari-hari kita semakin dewasa, dewasa dalam berbuat, bertindak dan berpikir karena usia negara kita juga semakin bertambah.
Khusus untuk Papua, dalam mengisi kemerdekaan, masyarakat Papua harus bisa memberi kontribusi besar kepada bangsa dan negara meski berstatus sebagai minoritas, guna menunjukkan pentingnya keberadaan Papua dalam kerangka NKRI. Maknanya untuk Papua  ini adalah daerah yang minoritas secara jumlah, tapi harus menjadi mayoritas secara kualitas, jadi walaupun jumlah rakyatnya hanya sekitar 3,8 juta jiwa bukan berarti Papua tiak penting, justru Papua itu sangat penting untuk Indonesia.
keberadaan Papua dalam bingkai NKRI sudah tidak bisa diubah lagi karena sudah menjadi satu kesatuan yang utuh, dan Indonesia tidak akan lengkap jika tidak ada Papua didalamnya. disini kita bisa memperlihatkan suatu semangat nasionalisme, kemajemukan dalam kebersamaan, itulah Indonesia yang sejati.

Jumat, 07 Agustus 2015

Waspada Papua jadi target Asing

Papua – Hubungan harmonis kedekatan Pemerintah Indonesia dan Papua Nugini (PNG) semakin terjalin selama ini ditandai dengan sepakat memperkuat hubungan kedua belah negara dengan meningkatkan kerja sama di masa mendatang menyangkut bidang pendidikan dan ekonomi.

Menlu Retno menegaskan bahwa pemerintah indonesia membuka ruang guna membahas bagaimana meningkatkan investasi di sektor pendidikan global dan tantangan bidang pendidikan serta menyampaikan rekomendasi kebijakan tentang pendidikan.
"Kita akan mengeksplor beberapa pilot projek dengan PNG dalam rangka lebih memper erat hubungan kedua negara," kata Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi,  Selasa (4/8). Ketika pertemuan bilateral dengan Menlu PNG pertemuan tingkat menteri ASEAN (AMM) ke-48 di Kuala Lumpur.

Dijelaskannya, pilot projek di sektor pendidikan yaitu memberikan pengajaran bahasa Indonesia di sejumlah sekolah baik di tingkat Secondary School ataupun High School.
"Mungkin dua atau tiga sekolah dulu dan terserah PNG pengajarannya di tingkat sekolah menengah ataupun sekolah menengah atas," ucapnya.
Sedangkan di tahap kerja sama di bidang ekonomi nantinya akan saling menguntungkan kedua negara bertetangga ini termasuk dalam konteks Melanesia dan kedepan ditingkatkan lagi kedalam negara-negara MSG.

"Selain dengan PNG, kita juga meningkatkan kolaborasi dalam konteks Melanesia dengan melakukan sejumlah kegiatan seni dan budaya yang nanti pada bulan Oktober akan dilangsungkan pagelaran seni budaya Melanesia yang bertempat Nusa Tenggara Tengah," ucapnya.

Kedekatan inilah menepis isu tentang adanya ULMWP yang telah dinyatakan bergabung dan termasuk kedalam Observer yang sampai saat ini belum disetujui karena bukan merupakan sebuah negara melainkan hanyalah sebuah organisasi ilegal didalam sebuah wilayah yang menuntut untuk melepaskan diri.

Sehingga Organisasi Papua Merdeka melalui sebagia kecil anggotanya mencari dukungan di negara-negara yang ikut didalam MSG. Melalui Negar-Negara MSH inilah nantinya sebagai batu loncatan agar mendapatkan dari pengakuan dunia internasional melaui PBB.
Seperti halnya KNPB sebagai tangan kanan pergerakan di Papua Namun  sayangnya selalu mendapat penolakan dari berbagai pihak, karena mendengar keluhan yang meraka suarakan tidak serta merta kebenarannya berbagai orasi, Demontras tak jarang disertai dengan anarkis berbagai kejadian telah mereka lakukan, bahkan demo yang di balut Ibadah bersama mereka lakukan dengan menyebar selebaran dan spanduk dalam mencari dukungan bahkan tak jarang disertai pengumpulan dana Ilegal yang tidak mengantongi izin aparat yang berwajib.

Setiap yang terlontar dalam orasi pada kenyataannya tidak demikian, Apa yang terjadi dan terlihat tidak setulus dalam aksi-aksinya selama ini tidak tulus dalam aksi-aksinya selama ini. Betapa kejamnya memanfaatkan saudara-saudara mereka demi memperoleh keuntungan dijadikan sebagai alat untuk memperoleh kedudukan dan jabatan, bahkan tak jarang menari bahagia di atas penderitaan saudara-saudaranya selama ini.

Secara kasat mata dari bahasa yang yang terlontar dalam aksi-aksinya, seperti paling benar adanya bahkan ia seolah sedang menjadi penyuara kesejahteraan untuk bumi Papua. Padahal pada hakikatnya mereka telah menari-nari diatas penderitaan saudara-saudaranya. Maka kita harus mencermati tentang ajakan dan bujuk rayu bahkan hasutan yang hembuskan malah akan memperkeruh suasana Papua yang telah aman, roda perekonomian telah berkembang seperti masa sekarang ini.


Waspada Papua jadi target Asing

Papua – Hubungan harmonis kedekatan Pemerintah Indonesia dan Papua Nugini (PNG) semakin terjalin selama ini ditandai dengan sepakat memperkuat hubungan kedua belah negara dengan meningkatkan kerja sama di masa mendatang menyangkut bidang pendidikan dan ekonomi.

Menlu Retno menegaskan bahwa pemerintah indonesia membuka ruang guna membahas bagaimana meningkatkan investasi di sektor pendidikan global dan tantangan bidang pendidikan serta menyampaikan rekomendasi kebijakan tentang pendidikan.
"Kita akan mengeksplor beberapa pilot projek dengan PNG dalam rangka lebih memper erat hubungan kedua negara," kata Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi,  Selasa (4/8). Ketika pertemuan bilateral dengan Menlu PNG pertemuan tingkat menteri ASEAN (AMM) ke-48 di Kuala Lumpur.

Dijelaskannya, pilot projek di sektor pendidikan yaitu memberikan pengajaran bahasa Indonesia di sejumlah sekolah baik di tingkat Secondary School ataupun High School.
"Mungkin dua atau tiga sekolah dulu dan terserah PNG pengajarannya di tingkat sekolah menengah ataupun sekolah menengah atas," ucapnya.
Sedangkan di tahap kerja sama di bidang ekonomi nantinya akan saling menguntungkan kedua negara bertetangga ini termasuk dalam konteks Melanesia dan kedepan ditingkatkan lagi kedalam negara-negara MSG.

"Selain dengan PNG, kita juga meningkatkan kolaborasi dalam konteks Melanesia dengan melakukan sejumlah kegiatan seni dan budaya yang nanti pada bulan Oktober akan dilangsungkan pagelaran seni budaya Melanesia yang bertempat Nusa Tenggara Tengah," ucapnya.

Kedekatan inilah menepis isu tentang adanya ULMWP yang telah dinyatakan bergabung dan termasuk kedalam Observer yang sampai saat ini belum disetujui karena bukan merupakan sebuah negara melainkan hanyalah sebuah organisasi ilegal didalam sebuah wilayah yang menuntut untuk melepaskan diri.

Sehingga Organisasi Papua Merdeka melalui sebagia kecil anggotanya mencari dukungan di negara-negara yang ikut didalam MSG. Melalui Negar-Negara MSH inilah nantinya sebagai batu loncatan agar mendapatkan dari pengakuan dunia internasional melaui PBB.
Seperti halnya KNPB sebagai tangan kanan pergerakan di Papua Namun  sayangnya selalu mendapat penolakan dari berbagai pihak, karena mendengar keluhan yang meraka suarakan tidak serta merta kebenarannya berbagai orasi, Demontras tak jarang disertai dengan anarkis berbagai kejadian telah mereka lakukan, bahkan demo yang di balut Ibadah bersama mereka lakukan dengan menyebar selebaran dan spanduk dalam mencari dukungan bahkan tak jarang disertai pengumpulan dana Ilegal yang tidak mengantongi izin aparat yang berwajib.

Setiap yang terlontar dalam orasi pada kenyataannya tidak demikian, Apa yang terjadi dan terlihat tidak setulus dalam aksi-aksinya selama ini tidak tulus dalam aksi-aksinya selama ini. Betapa kejamnya memanfaatkan saudara-saudara mereka demi memperoleh keuntungan dijadikan sebagai alat untuk memperoleh kedudukan dan jabatan, bahkan tak jarang menari bahagia di atas penderitaan saudara-saudaranya selama ini.

Secara kasat mata dari bahasa yang yang terlontar dalam aksi-aksinya, seperti paling benar adanya bahkan ia seolah sedang menjadi penyuara kesejahteraan untuk bumi Papua. Padahal pada hakikatnya mereka telah menari-nari diatas penderitaan saudara-saudaranya. Maka kita harus mencermati tentang ajakan dan bujuk rayu bahkan hasutan yang hembuskan malah akan memperkeruh suasana Papua yang telah aman, roda perekonomian telah berkembang seperti masa sekarang ini.


Recent Posts