Berawal dari terdapatnya foto isteri dan anak Goliat Tabuni pimpinan TPN/OPM wilayah
Tingginambut yang berada di kediaman Bupati Puncak Jaya Henock Ibo, itu menunjukkan bahwa Goliat Tabuni selama ini mempunyai hubungan dengan
pemerintah. Yang mana selama ini tidak pernah diketahui oleh anak buah Goliat
Tabuni, sehingga Teranus Enumbi merasa telah dihianati dan dibohongi oleh
Pimpinan mereka. Selama ini hanya diberi perintah untuk melawan pemerintah, namun dibalik itu semua ternyata
Goliat Tabuni justeru
mencari keuntungan pribadi dan sering
menelantarkan anak buahnya.
“Untuk itulah kami bersama rekan-rekan memutuskan
untuk turun gunung dan bergabung dengan NKRI untuk bersama pemerintah membangun
Indonesia, menjadikan
wilayah pegunungan menjadi lebih mandiri. Selama ini pimpinan TPN/OPN tidak
pernah memperhatikan kita punya keluarga, yang ada hanya penderitaan bagi kami,
dan kami tidak pernah merasakan bahagia. Selama ini hanya
sia-sia, kami sudah bosan akan semua ini, hasil yang kami capai tidak ada, yang
ada malah menderita dan penderitaan. Mulai
saat ini dan seterusnya kami secara ikhlas dan dengan penuh kesadaran akan
bekerja sama dengan pemerintah Indonesia untuk membangun Papua yang aman dan
damai”. Mereka mengaku sangat menyesal, karena sudah
mengikuti Goliath Tabuni sampai tua tapi tidak ada hasil, malah mereka makin
sengsara, tegas Teranus Enumbi. (Eks Komandan Peleton TPN/OPM).
Keputusan yang diambil
Teranus Enumbi ternyata banyak menimbulkan pemahaman yang berbeda
diberbagai media
cetak maupun online. Banyak yang memelintir berita tersebut bahwa keikhlasan Teranus untuk kembali ke pangkuan Ibu
Pertiwi hanyalah rekayasa saja dari pihak pemerintah.
Seharusnya kita semua bersyukur dan bangga, karena saudara-saudara
kita yang berbeda paham saat ini sudah sadar dengan apa yang diperbuat selama ini hanya merugikan diri sendiri dan orang
banyak. Mereka menginginkan Papua damai, tidak ada lagi pertumpahan darah di
Tanah Papua.
Selain apa yang
disampaikan di atas, Teranus Enumbi juga menyampaikan pada saat
jumpa pers di Resto Cafetari Hotel Grand Abe menjelang keberangkatannya ke
Jakarta, (29/1) yang diterjemahkan
oleh Yulius Tabuni (Kepala Distrik Tingginambut) yang intinya adalah ;
Pertama, Kami
akan datang ke Jakarta untuk menyampaikan kepada Pemerintah di Jakarta, agar
tidak ada perang lagi dan jatuh korban lagi”.
Kedua, Kami mempunyai senjata,
namun itu Goliat Tabuni punya, dan ada kami simpan di
rumah untuk kami gunakan membela diri, karena kami juga terancam oleh kelompok
Yambi atas apa yang kami lakukan ini, dan kami mendengar mereka akan menyerang
kami. Oleh karena itu senjata masih kami simpan.
Yulius Tabuni juga
mengatakan bahwa dari awal pimpinan TPN/OPM Tingginambut Goliat Tabuni sudah
membangun komunikasi dengan kami yaitu, sejak tahun 2012, isteri dan anak Goliat tabuni beberapa kali sudah bertemu dengan Bupati Puncak Jaya, di
rumah doa Bapak Henock Ibo.
Perlu diketahui pula bahwa, mereka adalah penyerang terdepan dari kelompok Goliat Tabuni
di Markas Goliat Tabuni, sedangkan dari kelompok Anton Tabuni berjarak sekitar
10 km dari markas Mereka.
Mereka telah
melaksanakan bakar batu, dan menyampaikan bahwa mereka tidak mau jadi korban,
dan sangat kecewa terhadap sodara Goliat Tabuni yang selama ini telah menjalin
komunikasi dengan pemerintah Kab. Puncak Jaya secara sembunyi-sembunyi dari
mereka, serta menerima bantuan dari Pemda yang selama ini tidak sampai kepada
anak buahnya. Mereka turun gunung dan kembali ke NKRI tidak ada paksaan, mereka
datang sendiri untuk bergabung dengan NKRI. Kita semua juga mendapat ancaman
karena telah membawa mereka keluar dari markas kelompok Goliat
Tabuni ke Pemda.
Saudara-saudara kita ini tidak terima atas statemen dari Anton Tabuni
(Sekjen TPN/OPM Tinggineri) yang mengatakan di sejumlah media
bahwa bergabungnya rekan-rekan kita ini ke Pangkuan NKRI, hanyalah rekayasa dan
tidak benar, karena ada kronologisnya hingga ada bakar batu di Markas. Kegiatan
bakar batu di Markas juga dihadiri oleh Goliat Tabuni. Sedangkan Anton Tabuni
tidak pernah berkomunikasi dengan Goliat Tabuni. Tidak ada rekayasa dari pihak
manapun yang mengatakan bahwa kembalinya mereka ke NKRI, Goliat Tabuni sudah
melepaskan mereka ke pangkuan NKRI.
10 anggota TPN/OPM yang
menyatakan diri untuk bergabung dalam bingkai NKRI adalah :
1. Terianus Enumbi (Danton OPM).
2. Yandu Enumbi (Anggota).
3. Telak Kogoya (Anggota).
4. Tendison Enumbi (Anggota).
5. Paindin Enumbi (Anggota).
6. Yalingga Enumbi (Anggota).
7. Barengup Enumbi (Anggota).
8. Kopinggup Enumbi (Anggota).
9. Lendi Enumbi (Anggota).
10. Tendiron Enumbi (Anggota).