Isu beberapa waktu belakangan ini yang mengatakan bahwa
telah terjadi penyiksaan terhadap masyarakat di Timika di Papua Barat tidaklah
benar adanya. Orang-orang yang di katakan disiksa, di tendang , dan disakiti
serta rumahnya yang di bakar oleh aparat merupakan hanya isu angin berlalu
saja.
Mereka ditangkap karena diduga keras sebagai pekerja ilegal
dan pekerjaan mereka tersebut dinilai berbahaya karena banyaknya diantara
mereka wanita dan anak-anak dibawah umur. Oleh karena itu masyarakat yang di tangkap saat ini masih
bersetatus saksi karena mereka semua rata-rata berprofesi sebagai pendulang di
kali kabur.
Awalnya pendulang yang diamanakan oleh aparat saat
melakukan penyisiran di bantaran kali kabur pada 6 januari lalu sebanyak 116 orang. Namun
sebagian orang tersebt sudah di pulangkan ke tokoh-tokoh masyarakat di kampung Wangirja,
Distrik Kuala Kencana, karena banyak diantaranya wanita dan anak-anak di bawah
umur yang tidak patut berada di tempat tersebut.
Hal yang saat ini masih di temukan latar belakang dari
pekerjaan mendulang ini adalah selama ini mereka mendulang untuk apa dan hasil
dulangan itu di gunakan untuk apa, apakah untuk mendukung Kelompok-Kelompok
Kriminal Bersenjata?. Hal ini yang sampai sekarang masih di telusuri lebih
dalam lagi.
Kita semua pasti tahu, yang namanya Benny Wenda sang
Penghianat Papua. Dirinya selama ini terus menerus menyebarkan berita isu yang
tidak benar, yang mengadu domba masyarakat Papua agar mau menjalankan keinginan
Benny Wenda untuk melepaskan Papua dari NKRI. Dengan kata-kata yang kejam,
kalimat yang tidak berpendidikan ia ucapkan semua dalam situs yang di kelolanya
sendiri guna menjadi provokator bagi Papua.
Dengan mengatas namakan semua korban disaat terjadi
kekacauan di Papua Wenda selalu cepat dan tanngap dalam membuat isu yang tidak
benar dengan menjatuhkan citra pihak aparat di depan seluruh muka masyarakat,
baik itu TNI maupun Polri.
Dari masalah penahanan yang telah dilakukan pihak aparat
ini sama sekali berbeda 180 derajat beritanya dari apa yang di katakan oleh
Benny Wenda di situs miliknya. Untuk itu seluruh masyarakat Papua aga tidak
terpengaruh dengan isu-isu yang tidak benar terjadi tersebut.
Untuk itu, kasus ini telah di tangani oleh pihak aparat
dengan mengundang Gubernur Papua Lukas Enembe dan para bupati se-wilayah
Pegunungan Tengah Papua, serta diundang dalam rapat koordinasi tersebut
mencakup Kabupaten Puncak, Puncak Jaya, Jayawijaya, Tolikara, Lanny Jaya, Intan
Jaya, Paniai, Dogiayai, Deiyai, Nabire dan lainnya untuk mencari solusi
terhadap permasalahan maraknya aktivitas pendulangan di kali kabur yang
melibatkan warga dari suku-suku Pegunungan Papua.
Dengan hasil rapat yang kita semua harapkan adalah agar
seluruh pendulang liar ini diberdayakan seperti diberikan lapangan pekerjaan
sehingga memiliki mata pencaharian untuk tetap dapat menghidupi keluarga
mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar