Kamis, 02 Oktober 2014

Sms Yang Bersifat Provokatif Tidak ”Ngefek” Bagi Masyarakat Papua

Di zaman sekarang, dunia komunikasi dan teknologi yang sudah sangat canggih kini banyak menuai dampak yang positif dan negatif.  Contoh yang sering kita lihat dan dapatkan adalah sebuah sms gelap yang berisikan informasi yang miring kebenarannya dan tidak jelas asal-usulnya yang bersifat provokatif.

Didalam setiap kejadian atau peristiwa, pasti terdapat latar belakang, sebab dan akibat dari peristiwa tersebut. Bila kita sebagai manusia yang berfikir, ketika kita mendapatkan sebuah sms gelap yang mengenai suatu informasi yang telah terjadi, maka kita pasti merasa ingin tahu dan ingin lebih dalam lagi menelusuri berita tentang kejadian yang masih belum jelas informsinya itu. Dengan demikian kita akan mengetahui kejadian yang sebenarnya dan mendapatkan informasi yang jelas dan benar.

Tetapi, apabila kita mendapatkan sebuah sms dari orang yang tidak jelas dan belum tentu kebenarannya dan kita menerima dengan lurus-lurus saja, maka hal seperti inilah yang dapat merugikan kita. Pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab tersebut merasa telah berhasil untuk mempengaruhi orang yang mereka inginkan.
Contohnya kejadian yang baru saja terjadi di tanah Papua mengenai sms yang bersifat provokatif. Bahwa telah tersebar sms gelap yang berasal dari Zakarias Horata ( Sekretaris NRFPB ) yang kabarnya atas perintah dari Frans Kapisa ( MENKOPOLKAM NRFPB ) yang berisikan sebagai berikut :

" Dari Kelompok Mahkamah Internasional pengacara Papua barat Miss. Jeniver Robinson
mengingatkan bahwa sidang umum PBB yg digelar 19 Sept 2014 telah putuskan bahwa
West Papua dimerdekakan 01 Desember 2014. didukung kerajaan Nippon, Korsel, New Calledonie,
Solomon Island, New Zeland, UNI Eropa, France, Kerajaan Inggris, Israel.
jadi sidang 2 hari pertama akan diumumkan nanti ke seluruh dunia 24 November 2014.
Kita bersyukur pada tuhan Yesus dan terimakasih pada Vanuatu & Prancis,
Inggris sbg ujung tombak UNI EROPA serta MOSSAD Israel krn Tuhan tlah menjawab
linang air mata Rakyat bangsa Papua.

Sesungguhnya sms gelap tersebut tidak layak untuk kita tanggapi, karena informasi ini disebarkan oleh salah satu orang suruhan yang menginginkan keuntungan bila papua dapat terlepas dari NKRI dan mendapatkan kemerdekaan yang tidak akan pernah dapat terjadi. Kerena Papua dan NKRI adalah satu kesatuan, yang sejarah kemerdekaannya diperjuangan oleh para pahlawan dan pejuangnya sama, yang diperjuangkan kebebasaannya dari para penjajah dunia.

Masyarakat Papua sendiri tidak akan terpengaruh dari sms-sms gelap seperti itu. Karena masyarakat sendiri bukanlah orang yang mudah untuk dibodohi dan dipengaruhi. Seluruh masyarakat Papua juga telah mengetahui bahwa PBB sendiri yang telah membenarkan bahwa Indonesia itu mempunyai daerah sahnya dari aceh sampai Papua, dari sabang sampai marauke.


Maka kita sebagai manusia yang diciptakan Tuhan untuk dapat berfikir hendaklah kita terlebih dahulu memahami setiap hal, mencari asal usulnya, latar belakangan kejadiannya, maka kita dapat menyimpulkan kejadiannya serta tidak dapat terpengaruh dari sms gelap yang tidak fakta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Recent Posts